Sudah hampir setahun The Gembelz menjalani pertemanan aneh mereka.
Dimulai dari seorang yang rada ketuaan bernama Oldyson, bertemu dengan Tenny yang notabene berkulit rada gelap namun penuh banyolan-banyolan unik, Hezron yang berdarah asli Batak dan selalu terobsesi dengan wanita-wanita serumpunnya. Ignatius Ryan yang selalu menempuh perjalanan jauh demi menggapai cita-cita (maklum, rumahnya 15 KM dari
Karena sering ngumpul bareng, dan kebetulan juga mereka jarang bersosialisasi dengan mahasiswa lain yang sekelas, hubungan mereka semakin dekat saja.
Setiap pagi, The Gembelz selalu bertemu muka, baik di kampus, maupun di luar kampus. Apalagi bila salah satu anggotanya berkendala masalah transportasi, anggota The Gembelz yang lain pasti akan datang menjemputnya.
Belum lagi bila salah satu anggotanya sedang bokek berlapis (ga ada uang, ga ada pulsa, ga ada bensin), anggota The Gembelz yang lain siap untuk saling membantu asalkan tidak terlalu menyusahkan. Inilah yang mereka sebut sebagai economical party sharing alias menopang perekonomian masing-masing anggotanya. Sungguh luar biasa pertemanan mereka.
Akhir semester satu, mereka berempat (di luar dugaan) mendapat IP di atas 3,00. Hanya sedikit sekali mahasiswa kelas mereka, yaitu TI4A, yang mendapat nilai seperti itu. Uniknya, mereka termasuk dalam kategori minoritas tersebut. Akhirnya mereka memutuskan untuk menambah mata kuliah di semester dua yang tidak bisa diikuti oleh mahasiswa lain yang sekelas mereka. Memang persahabatan yang jenius.
Ketergantungan satu sama lain menjadi dasar pertemanan mereka. Tak komplit rasanya bila The Gembelz hanya bertiga. Mereka harus berempat. Di sisi manapun di dunia ini. The Gembelz pasti tetap bersama.
-Gracias my friends-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar